Mencoba untuk memahami diri sendiri, dan menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sederhana.
Minggu, 30 November 2008
Kalah di langkah terakhir
Hari ini 27 Nov, akhirnya hasil tes kesehatan PT.PLN akhirnya keluar juga. Dua minggu lebih aku dan teman2 yang lain menunggu dengan penuh rasa cemas dan hati yang tidak tenang.
Setiap hari aku selalu berdoa dengan penuh harap, agar Tuhan memberikan pilihan yang terbaik bagiku. Tentu saja dalam hati kecilku, aku sangat berharap untuk lulus tes ini. Setelah melewati 6 tahap ujian sejak bulan Agustus kulalui dengan kelulusan, ini adalah tahap paling akhir yang menentukan siapa2 yang layak untuk mengikuti DIKLAT.
Tapi, Tuhan memang berkehendak lain. Dengan sangat kecewa dan emosi yang hampir tak tertahankan, air mata ini pun tak lg tertahan untuk jatuh. Dari 451 nama yang tertera di website itu, aku tak menemukan namaku tertulis di sana. Sangat kecewa, trus terang aku sangat kecewa pada diriku dan sesaat aku kecewa akan Tuhan yang aku sembah.
Dengan tangan yang masih bergetar dan mata yang merah, sekali lagi aku coba memastikan melihat kembali nama2 itu..tp tentu saja sia-sia. Nama itu berurutan berdasarkan abjad, mudah untuk menemukan nama yang ingin kita cari..memang tidak salah…tidak ada namaku tetulis disana.
Artinya , sekarang aku termasuk dalam golongan orang2 yang juga sudah gagal di awal tes ini. Apalah beda nya gagal di awal tes dengan gagal di tes akhir ini?
Intinya sama saja, yaitu gagal masuk dan tidak memenuhi criteria yang diinginkan.
Semakin tinggi kita naik, rasa sakit saat terjatuh tentu rasa sakitnya lebih terasa daripada orang yg naiknya tidak tinggi. Teori sederhana yang mungkin aku alami saat ini.
Rasa kecewa ini tak bisa aku tutupi, apakah doa dan permohonanku pada Tuhan tidak tulus sehingga Ia tak berkenan mengabulkannya?! Hanya Dialah tau.
Hidup harus terus berjalan, aku tak bisa trus larut dalam rasa kecewa ini. Dalam segala hal, aku selalu mencoba untuk mengambil nilai2 positif yang bisa aku tangkap. Aku coba berpikir bahwa Tuhan telah memberiku kesempatan untuk mengaktualisasikan diriku di antara teman2ku. Meski akhirnya gagal, namun ada sedikit pengalaman yang bisa aku dapat disini. Aku harap akan berguna kelak.
Buat teman2 yang lulus, siapapun kalian yang aku tidak pernah kenal sebelumnya, aku ucapkan selamat buat kesuksesan kalian. Kuharap kalian bisa membawa serta mimpi2 kami untuk dapat melakukan yang terbaik bagi bangsa ini ke depan.
Sekarang aku harus memulai dari awal lagi, dan ntah sampai kapan aku akan tetap bekerja di PT. KOMET Konsorsium. Tetap yakin dan percaya, ada pilihan lain yang Tuhan sediakan bagi kita dan itu lah yang terbaik buat kita nantinya.
Amin..
Setiap hari aku selalu berdoa dengan penuh harap, agar Tuhan memberikan pilihan yang terbaik bagiku. Tentu saja dalam hati kecilku, aku sangat berharap untuk lulus tes ini. Setelah melewati 6 tahap ujian sejak bulan Agustus kulalui dengan kelulusan, ini adalah tahap paling akhir yang menentukan siapa2 yang layak untuk mengikuti DIKLAT.
Tapi, Tuhan memang berkehendak lain. Dengan sangat kecewa dan emosi yang hampir tak tertahankan, air mata ini pun tak lg tertahan untuk jatuh. Dari 451 nama yang tertera di website itu, aku tak menemukan namaku tertulis di sana. Sangat kecewa, trus terang aku sangat kecewa pada diriku dan sesaat aku kecewa akan Tuhan yang aku sembah.
Dengan tangan yang masih bergetar dan mata yang merah, sekali lagi aku coba memastikan melihat kembali nama2 itu..tp tentu saja sia-sia. Nama itu berurutan berdasarkan abjad, mudah untuk menemukan nama yang ingin kita cari..memang tidak salah…tidak ada namaku tetulis disana.
Artinya , sekarang aku termasuk dalam golongan orang2 yang juga sudah gagal di awal tes ini. Apalah beda nya gagal di awal tes dengan gagal di tes akhir ini?
Intinya sama saja, yaitu gagal masuk dan tidak memenuhi criteria yang diinginkan.
Semakin tinggi kita naik, rasa sakit saat terjatuh tentu rasa sakitnya lebih terasa daripada orang yg naiknya tidak tinggi. Teori sederhana yang mungkin aku alami saat ini.
Rasa kecewa ini tak bisa aku tutupi, apakah doa dan permohonanku pada Tuhan tidak tulus sehingga Ia tak berkenan mengabulkannya?! Hanya Dialah tau.
Hidup harus terus berjalan, aku tak bisa trus larut dalam rasa kecewa ini. Dalam segala hal, aku selalu mencoba untuk mengambil nilai2 positif yang bisa aku tangkap. Aku coba berpikir bahwa Tuhan telah memberiku kesempatan untuk mengaktualisasikan diriku di antara teman2ku. Meski akhirnya gagal, namun ada sedikit pengalaman yang bisa aku dapat disini. Aku harap akan berguna kelak.
Buat teman2 yang lulus, siapapun kalian yang aku tidak pernah kenal sebelumnya, aku ucapkan selamat buat kesuksesan kalian. Kuharap kalian bisa membawa serta mimpi2 kami untuk dapat melakukan yang terbaik bagi bangsa ini ke depan.
Sekarang aku harus memulai dari awal lagi, dan ntah sampai kapan aku akan tetap bekerja di PT. KOMET Konsorsium. Tetap yakin dan percaya, ada pilihan lain yang Tuhan sediakan bagi kita dan itu lah yang terbaik buat kita nantinya.
Amin..
Selasa, 25 November 2008
aku saat ini.
Ini sudah masuk akhir bulan November...namun aku blum merasa ada perubahan berarti dalam hari2ku. aku masih merasakan kekosongan yang sangat kosong. Natal juga sudah akan tiba, ntah ini Natal yang keberapa yang akan aku lalui dengan kesendirian.
Pekerjaan yang kulakukan setiap harinya pun mulai kurasa tak lagi punya makna. Bahkan untuk sekedar merencanakan hari esok yang lebih baik pun aku tak lagi punya spirit sedikitpun...
Semoga di taun yang baru nanti yang hanya tinggal menunggu waktu lebih kurang 1 bulan lagi, aku mengharapkan setitik cahaya tuk bisa menghangatkan jiwa.
Pekerjaan yang kulakukan setiap harinya pun mulai kurasa tak lagi punya makna. Bahkan untuk sekedar merencanakan hari esok yang lebih baik pun aku tak lagi punya spirit sedikitpun...
Semoga di taun yang baru nanti yang hanya tinggal menunggu waktu lebih kurang 1 bulan lagi, aku mengharapkan setitik cahaya tuk bisa menghangatkan jiwa.
Selasa, 07 Oktober 2008
Suatu hari di sebuah TK
Hari pertama nan indah di sebuah TK MawarMerah yang diasuh oleh seorang Ibu guruberjiwa Komunis.Ibu Guru ini mulai memasuki kelas Nol besarDan ia mulai mengajar kepada anak2 TK tersebuttentang Faham Atheisme (Faham Tidak Bertuhan).Ia mulai mengambil sebuah penghapus papantulis, dan mulai berkata pada anak2 TK dikelasnya itu:
" Anak-anak, penghapus papan tulis inikelihatan gak???", sambil tangannya mengacung-acungkanpenghapus di depan kelas...
"KELIHATAAAAAN !!!", kata anak2 TK serempakdan bersemangat.
"Yang terlihat menunjukan Keber-ada-an maka,Kalau penghapus ini kelihatan artinyapenghapus ini ada nggaaak?", tanyanya lagi kepada muridmuridnya.
"ADAAAAAAAA! !", kata anak2 itu penuhsemangat.Kemudian ia mulai menaruh penghapus papantulis di meja. Ia lalu mengambil sebuah kapur putih.Kemudian berkata kembali pada murid-muridnya:
"Anak-anak KAPUR ini kelihatan nggaak???",sambil tangannya kembali mengacungkan kapurdi depan kelas.
"KELIHATAAAAAN !!!", kata anak2 TK serempakdan bersemangat.
"Nah !! Kalau kapur ini terlihat berartikapur ini ada...nggak? " ,tanyanya lagi kepada murid -muridnya.
"ADAAAAAAAA! !", kata anak2 TK itu semangat tanpatedeng aling2.Lalu sang guru mulai memasukan doktrin2komunismenya kepada anak-anak TK tersebut.
"ANAK-ANAK ! TUHAN ITUKELIHATAN... ..NGGAK?? ??" Tanyanya lebihsemangat kepada anak muridnya.
"GAAAAAK!!", teriak murid2 dengan polosnya.
"BERARTI TUHAN ITU. ADA GAAAAAAK???? "tanya Ibu Guru lagi bersemangat.
"NGGAK ADAAAAAAAA!! ", kata anak2 TK itutanpa mikir panjang.
Dipojok belakang kelas tiba2 berdiri Sinchan(murid paling badung). Lalu ia berjalan dengan gagah ke depan kelas.Dengan lantang dia berkata :
"KAWAN-KAWAN OTAK IBU KELIATAN.. NGGAAK???"tanyanya pada teman-temannya sekelas.
"NGGAAAAAK!! ". teriak teman-temannyalangsung dengan suara keras.Kemudian ia bertanya lagi:
"BERARTI OTAK IBU GURU ADA NGGAAAAAAK?? ? "
"NGGAK ADAAAAAAAA!! ",jawab teman-temannya.
Huahahaha………
" Anak-anak, penghapus papan tulis inikelihatan gak???", sambil tangannya mengacung-acungkanpenghapus di depan kelas...
"KELIHATAAAAAN !!!", kata anak2 TK serempakdan bersemangat.
"Yang terlihat menunjukan Keber-ada-an maka,Kalau penghapus ini kelihatan artinyapenghapus ini ada nggaaak?", tanyanya lagi kepada muridmuridnya.
"ADAAAAAAAA! !", kata anak2 itu penuhsemangat.Kemudian ia mulai menaruh penghapus papantulis di meja. Ia lalu mengambil sebuah kapur putih.Kemudian berkata kembali pada murid-muridnya:
"Anak-anak KAPUR ini kelihatan nggaak???",sambil tangannya kembali mengacungkan kapurdi depan kelas.
"KELIHATAAAAAN !!!", kata anak2 TK serempakdan bersemangat.
"Nah !! Kalau kapur ini terlihat berartikapur ini ada...nggak? " ,tanyanya lagi kepada murid -muridnya.
"ADAAAAAAAA! !", kata anak2 TK itu semangat tanpatedeng aling2.Lalu sang guru mulai memasukan doktrin2komunismenya kepada anak-anak TK tersebut.
"ANAK-ANAK ! TUHAN ITUKELIHATAN... ..NGGAK?? ??" Tanyanya lebihsemangat kepada anak muridnya.
"GAAAAAK!!", teriak murid2 dengan polosnya.
"BERARTI TUHAN ITU. ADA GAAAAAAK???? "tanya Ibu Guru lagi bersemangat.
"NGGAK ADAAAAAAAA!! ", kata anak2 TK itutanpa mikir panjang.
Dipojok belakang kelas tiba2 berdiri Sinchan(murid paling badung). Lalu ia berjalan dengan gagah ke depan kelas.Dengan lantang dia berkata :
"KAWAN-KAWAN OTAK IBU KELIATAN.. NGGAAK???"tanyanya pada teman-temannya sekelas.
"NGGAAAAAK!! ". teriak teman-temannyalangsung dengan suara keras.Kemudian ia bertanya lagi:
"BERARTI OTAK IBU GURU ADA NGGAAAAAAK?? ? "
"NGGAK ADAAAAAAAA!! ",jawab teman-temannya.
Huahahaha………
Apa Dan Mengapa Berziarah Ke Gua Maria
Alangkah mujurnya “nasib” orang-orang Kristiani, terutama orang-orang Katolik ! Mengapa tidak ? Karena mereka memiliki seorang ibunda yang setiap saat bisa ditemui, dimintai bantuan, dijadikan tempat pencurahan segala duka derita, harapan dan cita-cita,…Ibunda itu siapa lagi kalau bukan ibunda Yesus sendiri, Maria.Ketika Yesus tengah bergelayut dengan maut di salib, Ia masih sempat menitipkan Maria kepada murid-murid yang dikasihiNya. “Inilah ibumu, “ ujarNya dari salib. Sejak saat itulah Maria selalu ada di tengah murid-murid itu. Hingga sekarang pun begitu. Ia disebut sebagai Ibu Gereja Universal. Tak terlalu mengejutkanlah kalau Gereja secara khusus memberikan waktu khusus untuk menghormatinya selain pada hari-hari raya tertentu.Kegiatan rutin yang hendak mengetengahkan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh banyak umat untuk memuji Bunda Maria itu. Yaitu ziarah ke gua-gua Maria di dalam maupun di manca negara. Dan jangan lupa, bulan Mei sangat tepat untuk mengungkap topik penuh nuansa menarik ini.Memang selalu saja ada nada-nada kurang sedap menyangkut ziarah ke gua-gua Maria. Apa sih sebetulnya esensi ziarah itu ?Lagu Ave Maria mengalun sepoi-sepoi: Ave Maria, gratia plena, Maria gratia plena, Maria gratia plena. Ave, Ave, Dominus Dei, … Ave Maria, Ave Maria, Mater Dei, ora pro nobis peccatoribus. Ora, Ora pro nobis,…Inilah acara penyerahan diri keduanya kepada perlindungan Ratu dan Bunda utama bagi keluarga mereka.Sepenggal cerita di atas adalah contoh yang menunjukkan betapa sentralnya Bunda Maria dalam keluarga-keluarga Katolik. Bagi orang Katolik kebanyakan, Maria, Ibu Yesus, yang kerap disapa sebagai Bunda Maria, adalah perantara doa yang sangat dihormati dan diyakini untuk meneruskannya kepada Allah. Bunda Maria adalah pelindung setiap keluarga. Gereja sendiri secara tradisional mengkhususkan dua bulan untuk memberikan devosi kepada Bunda Maria: bulan Mei, disebut sebagai bulan Maria, dan bulan Oktober untuk bulan Rosario. Yang disebut terakhir ini sangat berkaitan dengan Bunda Maria.Selama dua bulan tersebut di lingkungan-lingkungan sudah ada acara doa bersama: doa rosario. Kegiatan ini digilir dari rumah ke rumah sepanjang bulan. Dan salah satu cara untuk menghormati Bunda Maria yang paling populer itu adalah mengadakan ziarah ke tempat-tempat di mana Bunda Maria dihormati secara khusus. Gua Maria di Lourdes di Prancis dan Gua Maria di Fatima, Portugal adalah nama yang sudah dikenal di seantero jagat ini. Lourdes memang lebih terkenal karena di sanalah Maria menampakkan diri kepada seorang gadis cilik berumur delapan belas tahun, Bernadette. Penampakkan Bunda Maria kepada gadis cilik itu terjadi tahun 1858. Sedang di Fatima juga tempat Maria menampakkan diri kembali (1917). Dan penampakan Maria di Fatima terjadi beberapa saat setelah Gereja secara dogmatis mengatakan bahwa Bunda Maria telah diangkat ke Surga jiwa dan raganya.Nah, selama bulan Mei dan Oktober inilah sejumlah besar umat Katolik berbondong-bondong. Bagi yang mampu tentu akan memilih berziarah ke gua-gua Maria di mancanegara. Namun, bagi yang “sedang-sedang” saja lebih memilih tempat yang tidak terlalu jauh dan tidak membutuhkan banyak biaya.
Latar belakangPada mulanya ziarah ke gua-gua Maria ini diselenggarakan semata untuk ziarah. Ziarah untuk bertemu secara rohaniah dengan Tuhan Yesus di tempat-tempat yang ada kaitannya secara histories dengan hidup Yesus dan perkembangan Gereja kemudian. Adolf Heuken SJ, seperti tertulis dalam Ensiklopedia Katolik, menyebutkan ziarah itu melambangkan perjalanan hidup manusia di atas bumi ini menuju Allah. Ziarah yang menghantarkannya semakin hari semakin dekat kepadaNya biarpun melalui kesusahan dan kecapaian. Di tempat-tempat ziarah itu semestinya orang dengan tenang merayakan ekaristi atau devosi-devosi lain. Dan bila perlu dengan menerima Sakramen Pengakuan.Khusus mengenai ziarah Maria, sejarah awalinya adalah adalah pada abad-abad pertama. Orang-orang Kristiani perdana yakin bahwa Maria sebagaimana orang-orang beriman lainnya juga sudah masuk surga seperti layaknya orang kudus. Barulah sekitar tahun 400 Epifanius, Uskup Kota Salmis menulis demikian, “Barangkali Perawan Maria telah wafat dan dimakamkan. Atau barangkali dia telah dibunuh sebagai martir, atau barangkali dia masih tetap hidup karena Tuhan mampu membuat apa saja yang dikehendakiNya. Namun akhir hidup Maria tidak diketahui seorangpun dengan pasti”.Inilah yang kemudian menjadi latar belakang ziarah. Lalu sekitar tahun 450 awal berziarah ke Maria. Mulailah orang-orang Kristiani menghormati suatu makam Maria di Yerusalem. Malah ada juga yang beroendapat adanya dua makam Maria, satu di bukit Zaitun dan satunya lagi di lembah Yosafat. Namun akhirnya sesudah Konsili Efesus tahun 431 diawali suatu penghormatan pada satu makam Maria di Efesus.Makna ziarah Maria adalah untuk mengungkapkan penghormatan secara khusus kepada Maria karena ia adalah orang kudus atau bahkan sangat kudus. “Dengan begitu berarti Maria ditempatkan di atas orang-orang kudus, namun tentu saja di bawah Yesus. Bunda Maria begitu dihormati dengan sungguh-sungguh. Bentuk penghormatan itu bisa berupa devosi, doa rosario, pesta-pesta liturgis dan sebagainya, “ ujarnya.Belakangan ini memang bukan hanya dalam rangka bulan Maria saja, tetapi sudah sepanjang tahun orang-orang biasa melakukan ziarah. Perkembangan sarana-sarana transportasi yang semakin canggih membuat peluang semakin besar untuk melakukannya. Tetapi bagaimanapun, sebenarnya orang berziarah tidak sama dengan pergi tur. Karena tur sekedar piknik. Kalau dulu orang berziarah untuk menghormati sekaligus mau ada unsur magisnya, sedikit sekali. Orang berziarah adalah untuk mengungkapkan imannya sekaligus berharap mendapatkan kekuatan. Ada dua kemungkinan mengapa orang melakukan ziarah dewasa ini. Pertama, ektrem tur atau profan. Yaitu, orang berziarah karena mumpung ada uang, untuk refreshing. Namun agar tidak kelihatan sangat profan maka disatukan dengan ziarah biar kelihatan kegiatan ini Kristiani.Kegiatan seperti ini masih cukup baik karena mengisi liburan tidak semata liburan profan. Mereka berusaha juga untuk mencari kesempatan menghormati Bunda Maria. Hanya kelemahannya adalah suasana rohaninya kurang menonjol. Apalagi bila pas pada bulan Mei dan Oktober, suasanan sakralnya sudah hilang karena begitu banyak orang yang berkunjung. Orang-orang malah kesulitan untuk berdoa.Kemungkinan kedua adalah ektrem religius, yaitu orang-orang berziarah tidak hanya sekedar menghormati Bunda Maria, namun lebih dari itu. Yaitu, mereka mengharapkan sesuatu yang magis. Magis dalam arti ingin mendapatkan sesuatu yang dialami dalam hidupnya sendiri. Misalnya, minta untuk mendapatkan penglihatan Binda Maria, memperoleh rahmat yang sungguh nyata dan dapat dirasakan. Seakan-akan menuntut bahwa Bunda Maria itu harus nampak dan dialami nyata. Sedangkan dalam tradisi awal tidak demikian. Hanya mengungkapkan imannya dan kalau mereka mendapatkan kekuatan, itu diyakini sebagai rahmat. Pada keadaan seperti ini Bunda Maria diyakini sebagai perantara saja. Dari dua ekstrem di atas bagi masyarakat perkotaan ziarah sebagai tur nampak lebih dominan. Sedangkan orang-orang sederhana, orang-orang desa, lebih kuat pada religiusnya tetapi mereka tidak semata-mata mencari penampakkan Bunda Maria. Melainkan ada sesuatu yang sungguh-sungguh diharapkan, yaitu rahmat yang sekaligus menyelesaikan masalah. Misalnya saja, mendapatkan mata air yang bisa menyembuhkan penyakit.Pergeseran makna ziarah dewasa ini bisa ditengok dari dua segi. Pertama, pengaruh gejolak teknologi yang kian maju dan konsumerisme. Kesibukan orang-orang sekarang ini menyebabkan mereka tidak punya kesempatan untuk memberikan penghormatan secara khusus dalam hidupnya sehari-hari.Dengan adanya ziarah itu berarti bagi orang-orang sibuk itu ada kesempatan untuk memberikan penghormatan sehingga berbondong-bondong melakukan kegiatan ziarah. Inilah kesempatan untuk melakukan penghormatan kepada Tuhan, juga kepada Bunda Maria. Kedua, orang hendak mengungkapkan religiositasnya. Apalagi kalau dilihat dari corak Konsili Vatikan II, yaitu pembaharuan. Maka dari itu, orang-orang sebetulnya ingin mencari bentuk penghayatan iman yang asli. Kembali ke asalinya.Memang, esensi ziarah itu sudah mulai memudar. Ia telah berubah bukan untuk berziarah tetapi untuk piknik. Sentuhan komersialisasi sudah begitu melekat pada paket-paket peziarahan baik dalam dan luar negeri. Dikatakannya, tempat-tempat ziarah sudah dianggap sebagai tempat senang-senang dan kenikmatan-kenikmatan. Hal itu terjadi karena fasilitas untuk ziarah sangat mudah diperoleh. Nyaman untuk digunakan, menarik dan memperoleh kesegaran jasmaniah. Orang tidak lagi merasa prihatin, menderita dalam ziarah.Entahlah mana yang menyelimuti hati orang-orang Katolik terutama yang melakukan ziarah. Siapa yang mampu menduga isi dan maksud hati manusia. Siapa yang termasuk ektrem tur wisata atau ektrem mau mengungkapkan religiositasnya berpulang kepada pribadi masing-masing. Namun hendaknya penghayatan dan penghornatan kepada Bunda Maria itu sungguh dapat dipahami secara benar. Selalu harus kembali kepada pertanyaan, mengapa umat begitu menghormati dan memuji Bunda Maria.Jawaban atas pertanyaan ditemukan dalam Kidung Maria. Di sana diungkapkan bahwa karena perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah namaNya. Artinya, Maria tidak dihormati seakan-akan dia sendiri memang berprestasi besar. Melainkan karena di dalam dia Allah berkarya demi penyelamatan manusia.Maka, pertama-tama yang perlu diperhatikan dalam diri Bunda Maria adalah bahwa ia memainkan peranan penting dalam hidup Yesus. Dia adalah orang kudus karena imannya yang total kepada rencana Allah. Maria adalah bunda umat beriman. Pengakuan akan keluhuran Bunda Maria sebagai Bunda Yesus yang menjadi dasar untuk memberi perhatian penuh hormat kepadanya. Berdoa kepada Bunda Maria bukanlah berarti bahwa Bunda Maria yang dapat menyelamatkan manusia beriman. Ataupun dia menganugerahkan seakan-akan tanpa sepengetahuan Allah. Ia melayani Allah. Kalau berdoa kepada Bunda Maria maksud doa itu senantiasa supaya Bunda Maria berdoa bagi manusia.Dalam bingkai seperti itu, hidup umat beriman ini secara teologis harus dilihat juga sebagai suatu ziarah hidup menuju Allah. Orang-orang yang berziarah ke tempat-tempat suci dan kudus itu adalah lambang dari umat yang berada dalam peziarahan dalam arti yang seluas-luasnya. Ziarah harus ditempatkan dalam konteks yang normal saja. Orang-orang berziarah bukan hanya kepada gua-gua Maria saja.Agar ziarah Maria itu sungguh bermakna rohani sebaiknya perlu disiapkan secara matang. Sebelum hari pemberangkatan, satu atau dua bulan sebelumnya para peserta sudah diberikan bimbingan mengenai Kitab Suci, sejarah tempat-tempat suci tersebut. Tujuannya adalah agar para peziarah dapat sungguh-sungguh memetik makna yang esensial.Persiapan awali ini perlu dilakukan oleh orang-orang yang berkualitas. Tidak hanya asal seorang imam yang bisa menyertai lalu merayakan ekaristi dan sedikit ceramah. Sekurang-kurangnya pembimbing itu mengerti sedikit banyak mengenai eksegese. Tetapi, hal ini sangat melelahkan. Bahkan ziarah seperti ini bisa seperti rekoleksi atau retret, maka ketika akan ke Gunung Sinai misalnya, harus jalan kaki, berpuasa sebagaimana dahulu dilakukan Musa. Artinya, menghayati sebagaimana dahulu orang menghayatinya.
Latar belakangPada mulanya ziarah ke gua-gua Maria ini diselenggarakan semata untuk ziarah. Ziarah untuk bertemu secara rohaniah dengan Tuhan Yesus di tempat-tempat yang ada kaitannya secara histories dengan hidup Yesus dan perkembangan Gereja kemudian. Adolf Heuken SJ, seperti tertulis dalam Ensiklopedia Katolik, menyebutkan ziarah itu melambangkan perjalanan hidup manusia di atas bumi ini menuju Allah. Ziarah yang menghantarkannya semakin hari semakin dekat kepadaNya biarpun melalui kesusahan dan kecapaian. Di tempat-tempat ziarah itu semestinya orang dengan tenang merayakan ekaristi atau devosi-devosi lain. Dan bila perlu dengan menerima Sakramen Pengakuan.Khusus mengenai ziarah Maria, sejarah awalinya adalah adalah pada abad-abad pertama. Orang-orang Kristiani perdana yakin bahwa Maria sebagaimana orang-orang beriman lainnya juga sudah masuk surga seperti layaknya orang kudus. Barulah sekitar tahun 400 Epifanius, Uskup Kota Salmis menulis demikian, “Barangkali Perawan Maria telah wafat dan dimakamkan. Atau barangkali dia telah dibunuh sebagai martir, atau barangkali dia masih tetap hidup karena Tuhan mampu membuat apa saja yang dikehendakiNya. Namun akhir hidup Maria tidak diketahui seorangpun dengan pasti”.Inilah yang kemudian menjadi latar belakang ziarah. Lalu sekitar tahun 450 awal berziarah ke Maria. Mulailah orang-orang Kristiani menghormati suatu makam Maria di Yerusalem. Malah ada juga yang beroendapat adanya dua makam Maria, satu di bukit Zaitun dan satunya lagi di lembah Yosafat. Namun akhirnya sesudah Konsili Efesus tahun 431 diawali suatu penghormatan pada satu makam Maria di Efesus.Makna ziarah Maria adalah untuk mengungkapkan penghormatan secara khusus kepada Maria karena ia adalah orang kudus atau bahkan sangat kudus. “Dengan begitu berarti Maria ditempatkan di atas orang-orang kudus, namun tentu saja di bawah Yesus. Bunda Maria begitu dihormati dengan sungguh-sungguh. Bentuk penghormatan itu bisa berupa devosi, doa rosario, pesta-pesta liturgis dan sebagainya, “ ujarnya.Belakangan ini memang bukan hanya dalam rangka bulan Maria saja, tetapi sudah sepanjang tahun orang-orang biasa melakukan ziarah. Perkembangan sarana-sarana transportasi yang semakin canggih membuat peluang semakin besar untuk melakukannya. Tetapi bagaimanapun, sebenarnya orang berziarah tidak sama dengan pergi tur. Karena tur sekedar piknik. Kalau dulu orang berziarah untuk menghormati sekaligus mau ada unsur magisnya, sedikit sekali. Orang berziarah adalah untuk mengungkapkan imannya sekaligus berharap mendapatkan kekuatan. Ada dua kemungkinan mengapa orang melakukan ziarah dewasa ini. Pertama, ektrem tur atau profan. Yaitu, orang berziarah karena mumpung ada uang, untuk refreshing. Namun agar tidak kelihatan sangat profan maka disatukan dengan ziarah biar kelihatan kegiatan ini Kristiani.Kegiatan seperti ini masih cukup baik karena mengisi liburan tidak semata liburan profan. Mereka berusaha juga untuk mencari kesempatan menghormati Bunda Maria. Hanya kelemahannya adalah suasana rohaninya kurang menonjol. Apalagi bila pas pada bulan Mei dan Oktober, suasanan sakralnya sudah hilang karena begitu banyak orang yang berkunjung. Orang-orang malah kesulitan untuk berdoa.Kemungkinan kedua adalah ektrem religius, yaitu orang-orang berziarah tidak hanya sekedar menghormati Bunda Maria, namun lebih dari itu. Yaitu, mereka mengharapkan sesuatu yang magis. Magis dalam arti ingin mendapatkan sesuatu yang dialami dalam hidupnya sendiri. Misalnya, minta untuk mendapatkan penglihatan Binda Maria, memperoleh rahmat yang sungguh nyata dan dapat dirasakan. Seakan-akan menuntut bahwa Bunda Maria itu harus nampak dan dialami nyata. Sedangkan dalam tradisi awal tidak demikian. Hanya mengungkapkan imannya dan kalau mereka mendapatkan kekuatan, itu diyakini sebagai rahmat. Pada keadaan seperti ini Bunda Maria diyakini sebagai perantara saja. Dari dua ekstrem di atas bagi masyarakat perkotaan ziarah sebagai tur nampak lebih dominan. Sedangkan orang-orang sederhana, orang-orang desa, lebih kuat pada religiusnya tetapi mereka tidak semata-mata mencari penampakkan Bunda Maria. Melainkan ada sesuatu yang sungguh-sungguh diharapkan, yaitu rahmat yang sekaligus menyelesaikan masalah. Misalnya saja, mendapatkan mata air yang bisa menyembuhkan penyakit.Pergeseran makna ziarah dewasa ini bisa ditengok dari dua segi. Pertama, pengaruh gejolak teknologi yang kian maju dan konsumerisme. Kesibukan orang-orang sekarang ini menyebabkan mereka tidak punya kesempatan untuk memberikan penghormatan secara khusus dalam hidupnya sehari-hari.Dengan adanya ziarah itu berarti bagi orang-orang sibuk itu ada kesempatan untuk memberikan penghormatan sehingga berbondong-bondong melakukan kegiatan ziarah. Inilah kesempatan untuk melakukan penghormatan kepada Tuhan, juga kepada Bunda Maria. Kedua, orang hendak mengungkapkan religiositasnya. Apalagi kalau dilihat dari corak Konsili Vatikan II, yaitu pembaharuan. Maka dari itu, orang-orang sebetulnya ingin mencari bentuk penghayatan iman yang asli. Kembali ke asalinya.Memang, esensi ziarah itu sudah mulai memudar. Ia telah berubah bukan untuk berziarah tetapi untuk piknik. Sentuhan komersialisasi sudah begitu melekat pada paket-paket peziarahan baik dalam dan luar negeri. Dikatakannya, tempat-tempat ziarah sudah dianggap sebagai tempat senang-senang dan kenikmatan-kenikmatan. Hal itu terjadi karena fasilitas untuk ziarah sangat mudah diperoleh. Nyaman untuk digunakan, menarik dan memperoleh kesegaran jasmaniah. Orang tidak lagi merasa prihatin, menderita dalam ziarah.Entahlah mana yang menyelimuti hati orang-orang Katolik terutama yang melakukan ziarah. Siapa yang mampu menduga isi dan maksud hati manusia. Siapa yang termasuk ektrem tur wisata atau ektrem mau mengungkapkan religiositasnya berpulang kepada pribadi masing-masing. Namun hendaknya penghayatan dan penghornatan kepada Bunda Maria itu sungguh dapat dipahami secara benar. Selalu harus kembali kepada pertanyaan, mengapa umat begitu menghormati dan memuji Bunda Maria.Jawaban atas pertanyaan ditemukan dalam Kidung Maria. Di sana diungkapkan bahwa karena perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah namaNya. Artinya, Maria tidak dihormati seakan-akan dia sendiri memang berprestasi besar. Melainkan karena di dalam dia Allah berkarya demi penyelamatan manusia.Maka, pertama-tama yang perlu diperhatikan dalam diri Bunda Maria adalah bahwa ia memainkan peranan penting dalam hidup Yesus. Dia adalah orang kudus karena imannya yang total kepada rencana Allah. Maria adalah bunda umat beriman. Pengakuan akan keluhuran Bunda Maria sebagai Bunda Yesus yang menjadi dasar untuk memberi perhatian penuh hormat kepadanya. Berdoa kepada Bunda Maria bukanlah berarti bahwa Bunda Maria yang dapat menyelamatkan manusia beriman. Ataupun dia menganugerahkan seakan-akan tanpa sepengetahuan Allah. Ia melayani Allah. Kalau berdoa kepada Bunda Maria maksud doa itu senantiasa supaya Bunda Maria berdoa bagi manusia.Dalam bingkai seperti itu, hidup umat beriman ini secara teologis harus dilihat juga sebagai suatu ziarah hidup menuju Allah. Orang-orang yang berziarah ke tempat-tempat suci dan kudus itu adalah lambang dari umat yang berada dalam peziarahan dalam arti yang seluas-luasnya. Ziarah harus ditempatkan dalam konteks yang normal saja. Orang-orang berziarah bukan hanya kepada gua-gua Maria saja.Agar ziarah Maria itu sungguh bermakna rohani sebaiknya perlu disiapkan secara matang. Sebelum hari pemberangkatan, satu atau dua bulan sebelumnya para peserta sudah diberikan bimbingan mengenai Kitab Suci, sejarah tempat-tempat suci tersebut. Tujuannya adalah agar para peziarah dapat sungguh-sungguh memetik makna yang esensial.Persiapan awali ini perlu dilakukan oleh orang-orang yang berkualitas. Tidak hanya asal seorang imam yang bisa menyertai lalu merayakan ekaristi dan sedikit ceramah. Sekurang-kurangnya pembimbing itu mengerti sedikit banyak mengenai eksegese. Tetapi, hal ini sangat melelahkan. Bahkan ziarah seperti ini bisa seperti rekoleksi atau retret, maka ketika akan ke Gunung Sinai misalnya, harus jalan kaki, berpuasa sebagaimana dahulu dilakukan Musa. Artinya, menghayati sebagaimana dahulu orang menghayatinya.
Selasa, 05 Agustus 2008
Meeting kecil di Medan
Hari hari datang silih berganti tiada bisa berhenti.
Teman datang silih berganti mengisi hari dan hati yang memang butuh untuk selalu diisi.
Hari ini si Malem kembali terbang ke Bandung untuk kembali mengisi hari harinya yang memang selalu terisi untuk hal-hal yang berisi pula.
Aneh memang, kedatangan teman yang satu ini selalu disambut antusias teman2 di Medan. Aku selaku pentolan disini, Nia Girsang si Mami, Ronal, Adeguna, Senovian serta Aktivitas Zagoto yg kebetulan ikut nimbrung di Medan selalu menyambut dia dengan hangat (tp sayang, jauh2 datang dr Bandung ga pernah bw oleh2 teman kita yang satu ini.). Padahal lebih pentingnya oleh2 itu sampai drpada dia …hahaha…. Memang kedatangannya selalu membawa hal-hal bagus untuk mengisi pikiran yang kosong melompong ini. Tp sayang tidak semua kami bisa menangkap jalan pikiran teman yang satu ini. Apalagi diriku ini, belum sampai memang kali2ku untuk hal2 bisnis. Pikiranku masih digeluti hal2 sepele yang sebenarnya bukan saatnya lagi untuk dipikirkan.
Yang paling antusias akan konsep pikiran ini tentu aja si Nia G, nyambung kali kurasa yang dua ini klo bicara bisnis. Bisa jadi duet sejati nih. Senovian juga kayaknya masih bisa ngikutin, mungkin karena jiwa bisnisnya mulai tumbuh ya..?! Yang paling bingung siapa lagi kalo bukan my best frend Adeguna Bangun, CCNA. Temanku yang satu ini memang pendiam sejati, tiada lawan tiada tanding klo masalah diam. Tp klo udah ngomong tentang wanita…wow….nyambung kali dia, ga bisa berhenti la mulutnya klo ngomong, mesti disumpal dulu baru diam. Masalah computer juga gitu, udah jadi Virus Hunted kayaknya dia sekarang. Tapi, akhir2 ini dia lebih banyaan diamnya klo tentang computer, mungkin karena udah pakar kali, sampai2 ga tau lagi mo ngomong apa, tinggal action aja, beres…!
Semoga meeting2 kecil yg kami lakukan dalam beberapa hari yang sudah lewat punya sedikit manfaat. Ga perlu banyak2 manfaatnya, dikit aja asalkan terlihat optimal. Bagiku pribadi ini sudah sedikit membuka pikiranku untuk bisa menatap sedikit lebih jauh ke depan, tidak seperti selama ini, aku ga pernah mikir soalnya..
Semoga tidak hanya menjadi obrolan kosong, aku menunggu forward dr teman2 semua.
Teman datang silih berganti mengisi hari dan hati yang memang butuh untuk selalu diisi.
Hari ini si Malem kembali terbang ke Bandung untuk kembali mengisi hari harinya yang memang selalu terisi untuk hal-hal yang berisi pula.
Aneh memang, kedatangan teman yang satu ini selalu disambut antusias teman2 di Medan. Aku selaku pentolan disini, Nia Girsang si Mami, Ronal, Adeguna, Senovian serta Aktivitas Zagoto yg kebetulan ikut nimbrung di Medan selalu menyambut dia dengan hangat (tp sayang, jauh2 datang dr Bandung ga pernah bw oleh2 teman kita yang satu ini.). Padahal lebih pentingnya oleh2 itu sampai drpada dia …hahaha…. Memang kedatangannya selalu membawa hal-hal bagus untuk mengisi pikiran yang kosong melompong ini. Tp sayang tidak semua kami bisa menangkap jalan pikiran teman yang satu ini. Apalagi diriku ini, belum sampai memang kali2ku untuk hal2 bisnis. Pikiranku masih digeluti hal2 sepele yang sebenarnya bukan saatnya lagi untuk dipikirkan.
Yang paling antusias akan konsep pikiran ini tentu aja si Nia G, nyambung kali kurasa yang dua ini klo bicara bisnis. Bisa jadi duet sejati nih. Senovian juga kayaknya masih bisa ngikutin, mungkin karena jiwa bisnisnya mulai tumbuh ya..?! Yang paling bingung siapa lagi kalo bukan my best frend Adeguna Bangun, CCNA. Temanku yang satu ini memang pendiam sejati, tiada lawan tiada tanding klo masalah diam. Tp klo udah ngomong tentang wanita…wow….nyambung kali dia, ga bisa berhenti la mulutnya klo ngomong, mesti disumpal dulu baru diam. Masalah computer juga gitu, udah jadi Virus Hunted kayaknya dia sekarang. Tapi, akhir2 ini dia lebih banyaan diamnya klo tentang computer, mungkin karena udah pakar kali, sampai2 ga tau lagi mo ngomong apa, tinggal action aja, beres…!
Semoga meeting2 kecil yg kami lakukan dalam beberapa hari yang sudah lewat punya sedikit manfaat. Ga perlu banyak2 manfaatnya, dikit aja asalkan terlihat optimal. Bagiku pribadi ini sudah sedikit membuka pikiranku untuk bisa menatap sedikit lebih jauh ke depan, tidak seperti selama ini, aku ga pernah mikir soalnya..
Semoga tidak hanya menjadi obrolan kosong, aku menunggu forward dr teman2 semua.
Jumat, 25 Juli 2008
Aku dihari ini
Hari ini aku bisa bangun pagi jam 06.00. Tidak seperti biasanya aku slalu telat bangun(begadang aja trus kerjaku...).
Syukurlah aku bisa sedikit mengikuti apa yang selama ini aku mau. Hari yang cerah ini kumulai dengan membaca buku yang baru kubeli dr Gramedia sehari sebelumnya. Bukunya berjudul
"Mudah Meraup Dolar dr Internet". Judul ini membuatku tertarik apalagi yang dibahas adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan blog yang kita design untuk meraup sedikit penghasilan. Kebetulan aku memang sedang coba2 mendesign blogku sendiri. Dengan memanfaatkan fasilitas kantor tentunya (kebetulan kantor Komet ini selalu OL) .
Sambil duduk2 santai di atas motorku yang kuparkir di depan kamar, aku baca buku ini dari halaman paling awal dan lembar demi lembar. Untuk menghemat waktu aku melewatkan beberapa halaman yang tanpa dibacapun rasanya aku sudah ngerti.
Karena sebelum jam 08.00 aku harus bergerak untuk berangkat ke kantor dan melakukan kewajibanku sebagai seorang karyawan PT. Komet Kons- Medan.
Karena sebelum jam 08.00 aku harus bergerak untuk berangkat ke kantor dan melakukan kewajibanku sebagai seorang karyawan PT. Komet Kons- Medan.
Dan tanpa terasa waktu berlalu dan jam di handphoneku menunjukkan pukul 07.45. Waktunya aku bergerak pikirku dalam hati. Buku pun kututup dan masuk ke dalam tas yang akan kubawa ke kantor. Kupikir aku bisa baca2 sedikit nanti di kantor kalau ada waktu luang.
Oh ya, inikan hari Jumat..aku jadi ingat besok akan ada diner bareng kawan2 dari BM buat ngarayain Ultah nya Nia Girsang. Wau....makan gratis lagi nih...hahha....sedap...sedap...(klo gini terus apa ga makin gemuk awak...??!!)
Aku harap besok tidak menjadi hari yang mengecewakan bagiku dan terutama buat Nia tentunya. Masih agak sulit ni ngumpulin teman2 yang udah nyebar ntah kemana. Makanya aku harap besok tidak mengecewakan...
Lalu kenapa mengecewakan buatku? Ya jelas la, kalau misalnya teman2 ga da yang datang atau mungkin sepi, ya jelas si kawan kecewa, kalo dia kecewa ya dinernya pasti ga jadi. Itu kan sama aja dengan kekecewaan bagiku karena ga jadi diner. Benar ga..? Pastila..
Semoga besok semua lagi baik2 aja la..
Senin, 21 Juli 2008
Mimpi buruk pasti berlalu..??
Kuharap mimpi ini segera berakhir, rasanya sudah terlalu lama aku bermimpi. Hingga hampir tidak bisa membedakan antara mimpi, hayal dan realita. Mimpi buruk 7 tahun lalu kini seolah kembali menghampiri. Saat itu butuh waktu yang sangat lama untuk dapt kembali dan menerima kenyataan yang ada.
Lalu, bagaimana dengan saat ini?
Seharusnya aku bisa, tp kenapa sampai hari ini aku merasa belum terbangun dr tidur panjang? Hari2 yang kulalui terasa kaku dan menjemukan. Teman2 yang dulu ada dan menjadi tempat untuk saling bertukar rasa, kini satu demi satu telah melangkah untuk menjalani takdir mereka dan hanya meninggalkan segores kenangan manis.
Siapa lg yang bisa menjadi tempatku untuk berteman? Di kota Medan yang katanya metropolitan yang begitu ramai aku justru merasa jauh dr keramaian. Mimpi apa ini? Tidak adakah hal lain atau seseorang yang bisa membangunkanku dari mimpi buruk ini? Kenapa seolah2 semua pergi meninggalkanku. Kenapa aku selalu berada dalam posisi yang ditinggalkan? Sungguh menjemukan, kalau ini memang takdir yang digariskan, maka akan kuputus takdir ini sebatas kemampuan sebagai seorang anak manusia.
Namun aku tetap berusaha meyakinkan diriku sendiri, bahwa sinar mentari dihari esok pasti akan lebih cerah.
Semoga...
Lalu, bagaimana dengan saat ini?
Seharusnya aku bisa, tp kenapa sampai hari ini aku merasa belum terbangun dr tidur panjang? Hari2 yang kulalui terasa kaku dan menjemukan. Teman2 yang dulu ada dan menjadi tempat untuk saling bertukar rasa, kini satu demi satu telah melangkah untuk menjalani takdir mereka dan hanya meninggalkan segores kenangan manis.
Siapa lg yang bisa menjadi tempatku untuk berteman? Di kota Medan yang katanya metropolitan yang begitu ramai aku justru merasa jauh dr keramaian. Mimpi apa ini? Tidak adakah hal lain atau seseorang yang bisa membangunkanku dari mimpi buruk ini? Kenapa seolah2 semua pergi meninggalkanku. Kenapa aku selalu berada dalam posisi yang ditinggalkan? Sungguh menjemukan, kalau ini memang takdir yang digariskan, maka akan kuputus takdir ini sebatas kemampuan sebagai seorang anak manusia.
Namun aku tetap berusaha meyakinkan diriku sendiri, bahwa sinar mentari dihari esok pasti akan lebih cerah.
Semoga...
Selasa, 15 Juli 2008
Menghambat pulang, tp punya makna
Sore ini hujan lg, trus la hujan...jadi ga bisa langsung pulang ke kosan nih.
Terpaksa nungguin ujan berenti. Tp untung juga komputer di Komet ini OL.
Selain bisa chating, bisa ngisi waktu sambil browsing juga.
Selain itu, sekalian belajr2 nulis2 sesuatu..."i try to make my blog here".
Sore ini teman2 yang OL cuman dikit, yang bisa diajak ngobrl cuman seorang sahabt yang nun jauh di negri orang. Sedikit saran dan masukan darinya memberiku sedikit ilham jg untuk menuliskan sesuatu.
Jadilah apa yang kutuliskan sekarang ini. Mungkin tidak terlalu menarik, maklumlah baru memulai soalnya...lebih baik dimulai sekarang daripada tidak mengetahui sesuatu nantinya (ini pepatah orang dulu, tp masih manjur juga untuk jaman ini ya..).
Bingung ni mo nulis apa, blum ada ilham menarik yg bisa kuambil jadi topik.
Mungkin cukup dulu ya.
Senin, 14 Juli 2008
Jumpa Sesaat
Perjumpaan yang tidak pernah kuduga dan kuharapkan lg.
Benar apa kata orang, semakin kita cari maka akan semakin menjauh pula sasaran kita, tapi ketika kita memilih untuk diam dan menunggu, kita dapat menemukannya tanpa sengaja (kog bisa ya?)
Tp timingnya terlalu singkat, hanya sedikit kata yang dapat terucap, apalagi melihat ada seseorang yang menunggunya.
Namun, trimakasih buat Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang telah mengabulkan seuntai tali doaku dan masih memberiku kesempatan untuk bisa melihat dia lagi. Aku berharap biarlah ini menjadi yang terakhir bagiku melihat dirinya.
Dengan ini paling tidak aku bisa mengambil sedikit hikmah bahwa dia bukan tercipta untukku, dan aku dapat memantapkan langkah dan menatap ke depan menyongsong sinar mentari di hari esok.
Karna aku yakin sinar mentari di hari esok pasti akan lebih cerah dari hari ini.
Semoga..!
Benar apa kata orang, semakin kita cari maka akan semakin menjauh pula sasaran kita, tapi ketika kita memilih untuk diam dan menunggu, kita dapat menemukannya tanpa sengaja (kog bisa ya?)
Tp timingnya terlalu singkat, hanya sedikit kata yang dapat terucap, apalagi melihat ada seseorang yang menunggunya.
Namun, trimakasih buat Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang telah mengabulkan seuntai tali doaku dan masih memberiku kesempatan untuk bisa melihat dia lagi. Aku berharap biarlah ini menjadi yang terakhir bagiku melihat dirinya.
Dengan ini paling tidak aku bisa mengambil sedikit hikmah bahwa dia bukan tercipta untukku, dan aku dapat memantapkan langkah dan menatap ke depan menyongsong sinar mentari di hari esok.
Karna aku yakin sinar mentari di hari esok pasti akan lebih cerah dari hari ini.
Semoga..!
Jumat, 11 Juli 2008
May yg menjemukan
Tahun ini, tahun 2008 mungkin emang tahun apesnya bagiku.
Di awal tahun tepat tanggal 01 januari '08 aja udah aja kejadian yang gak enak...
Awalnya aja gak enak, gimana menjalani sisanya?
Dugaan and feelingku memang ga mleset jauh2 kali.
May 2008, kembali menjadi bulan yang penuh tekanan emosi dan perasaan.
Menunggu sesuatu yang gak pernah jelas keberadaannya. Yang namanya perasaan emang ga mungkin bisa dibohongi. Setegar dan sekuat apapun kita terlihat dr luar, kita tetaplah makluk yang hanya terdiri dr gumpalan daging lunak yang punya kemampuan untuk bernafas sehingga daging ini tidak membusuk lebih cepat.
Dia yang s4 singgah di hati, kini bahkan tak tercium lagi aromanya.
Besar atau kecil pengorbanan yg kulakukan inipun tak lgi kupedulikan, aku hanya ingin bertemu kembali dengannya. Bertemu dan ingin bercerita tentang hari2 yang telah lewat dan berharap dapt menyembuhkan luka sayatan di hati ini.
Satu bulan telah berlalu, namun apa yg kuharapkan sepertinya bagai kodok dalam tempurung, yang selalu berharap namun tak pernah punya kemampuan dan kemauaun untuk keluar dan melangkah ke depan.
Begitu banyak wktu yg tlah terbuang, namun sepertinya aku blum bisa keluar dr bayangannya.
Sampai kapan akan trus begini?
Bantu aku untuk sadar dan keluar dr tempurung ini teman2...!
Bantu aku untuk keluar......!!
Langganan:
Postingan (Atom)